Halaman

Powered By Blogger

Sabtu, 09 Juni 2018

Rapuh

Kini, aku bagai ranting kayu yang kapan saja bisa rapuh, dimakan rayap, dan jatuh ke tanah untuk menikmati masa depan yang akan jauh berbeda. Dulu, aku hidup dengan layak, daun yang menghijau, dahan yang kuat, akar yang kokoh, dan tanah yang subur. Walau sesekali binatang mengganggu kehidupanku, aku tetap hidup dengan baik. Kini jelas berbeda. Setiap makhluk hidup memiliki masanya masing-masing untuk berbahagia maupun menderita. Tapi, percayalah, hidup tidak sekedar bahagia dan menderita, masih ada Allah yang Maha Kuasa, Maha Pengasih yang memberi kasih lebih baik dari apapun jua. Lalu, apa yang harus disesali? Hidup silih berganti, menampilkan warnanya sendiri. Apakah itu terjadi tanpa izin Allah? Tidak. Semua atas izinNya. Suatu saat nanti, saat aku rapuh, dimakan rayap, dan jatuh ke tanah, masih ada cerita indah yang Allah akan berikan, tentang hidupku yang bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya. Layaknya kayu yang akan hancur di tanah menjadi pupuk bagi tanaman lainnya, menjadi makanan bagi binatang, bahkan menjadi kayu bakar bagi kehidupan manusia. Hiduplah dengan bersyukur dan selalu mengingat Allah. Karena kepadaNya kita meminta dan kepadaNya pula kita kembali.

Apa yang aku rasakan kini adalah akibat dari perbuatanku dulu. Apa yang aku nikmati kini, juga merupakan hasil dari apa yang aku usahakan dulu. Hebat. Sungguh hebat. Seorang manusia yang sangat berbahagia saat keinginannya dikabulkan Allah, kemudian ia menangis tersedu-sedu dalam gelapnya malam karena keinginannya yang telah dikabulkan. Betapa anehnya hati ini, tak pernah mensyukuri nikmat Allah, memangnya ia tahu apa yang terbaik di mata Allah? Pandangan Allah dan manusia jelas sangat jauh berbeda, karena sesungguhnya Allah yang mengatur segalaNya. Hari ini hancur berkeping-keping, tiba-tiba besoknya dapat durian runtuh, hadiah yang nilainya tak terhingga. Begitu sebaliknya. Hiduplah dengan layak dan selalu berbahagia. Selalu ingat bahwa Allah tidak merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Alhamdulillah untuk nikmat Allah yang begitu indah. Alhamdulillah untuk rasa sakit yang Allah beri agar aku kuat di masa depan. Alhamdulillah untuk kebahagiaan yang Allah beri agar aku selalu bisa berterimakasih dan menjadi orang yang bersyukur.

Jujur, aku tidak mau hal yang aku alami, dialami oleh orang lain. Aku takut kalian putus asa dan hancur sendiri karena kurangnya rasa bersyukur dan kurangnya arti menghargai. Teruntuk semua wanita di dunia ini. Hargailah apa yang kamu miliki hari ini, bisa jadi apa yang kamu miliki hari ini kapan saja bisa hilang tanpa abu dan debu. Dan saat itulah kamu akan sadar, betapa berharganya apa yanh kamu miliki saat itu, betapa berharganya apa yang kamu sia-siakan dulu. Dalam banyaknya hari yang kulewati, aku selalu berdoa tentang banyak hal yang mungkin tidak akan dikabulkan Allah sampai aku diperlihatkan sendiri betapa hal itu tidak baik untukku. Ya Allah, sesungguhnya sangat besar kuasaMu, sangat indah kenangan-kenangan yang hamba lewati, sangat berharga semua kesempatan yang Kau berikan. Alhamdulillah tiada terkira. Semua kenangan yang indah itu akan hilang dengan caraku sendiri. Hari akan kembali cerah, tak akan gelap seperti ini, aku akan selalu tertawa seperti biasa, menikmati indahnya dan beruntungnya nafas yang masih Allah beri. Aku akan menikmati cinta yang sesungguhnya bersamaMu, Allahku. Tiada cinta yang paling sempurna dan tak akan pernah meninggalkanku, sepertiMu😘😘😘😘😘