Mentari
***
Dalam jarak yang Tuhan berikan pada mentari dan tanah
Di sana tersirat cerita awan, pertemuan hujan, dan senja yang penuh rindu
Namun, apakah kau mengerti?
Mentari,
Betapa aku yang menantimu menabung rindu pada ribuan tetes hujan yang membasahi jasadku tanpa henti
Yah, aku hanyalah tanah yang dikisahkan bumi sebagai wadah untuk melihatmu dari jarak yang teramat panjang
Mentari adalah kata
Yang mewakili indahmu kala itu
Kala kau berlalu tanpa sapa
Dan aku tetap termangu menatap jejakmu yang semilir bak angin
Yah mungkin kau adalah mentari
Yang kulihat sedari kecil
Dan kuiyakan ketika bersama Tuhan
Namun, apakah itu wujudmu?
Di tengah doa yang kutulis dan kuucap dalam sujud
Sungguh, apakah itu kau?
Di balik lisan yang terlalu menunjuk risau
Dan hadirmu bak malam yang kan berganti siang
Terus begitu
Sungguh,
Kau adalah jiwa yang selalu indah di tepian mimpiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar